Bocah SMP Ngaku Diperkosa


Lumajang, Memo
            Naas yang dialami oleh Bunga (14), asal Kecamatan Kencong. Bocah yang duduk di bangku kelas 3 SMP Kencong ini, mengaku diperkosa oleh seorang pemuda yang baru dikenalnya. Aksi pemerkosaan itu terungkap ketika keluarganya kebingungan saat mengetahui korban tidak pulang kerumahnya selama dua hari.
            Sumber Memo menjelaskan, awalnya korban dikenalkan oleh VT, salah satu tetangganya pada seorang pemuda asal Kecamatan Kunir. Dari perkenalkan itulah, sebagai awal dimana mahkota keperawanan korban terenggut.
Korban saat didampingi orang tuanya
            Minggu siang, (21/10) korban disuruh orang tunya untuk menyelep biji kopi. Ketika dalam perjalanan pulang, korban dipanggil oleh VT, saat itulah korban kemudian dikenalkan oleh VT pada salah satu pemuda yang berasal dari Kunir.
            Keduanya terlibat obrolan, tidak jelas berawal darimana, akhirnya korban mau saja ketika diajak pemuda tersebut keluar rumah. Tujuannya saat itu ialah menuju kerumah kosong yang ada di kawasan Kencong.
            Dirumah kosong tersebut, korban kemudian dirayu oleh pelaku. Hingga akhirnya keperawanan korban berhasil direnggut oleh pelaku. Usai kejadian itu, korban tidak berani pulang kerumahnya, malah ikut pelaku ke Kunir.
            Di Kunir, informasinya korban kembali menjadi budak nafsu pelaku. Bahkan kabarnya, korban terlebih dahulu di cekoki minuman keras oleh pelaku. “Bahkan tubuhnya ditelanjangi dan banyak bekas cupang,” ujar salah satu sumber.
            Tidak pulangnya korban ini, ternyata membuat keluarganya kebingungan, kakak ipar korban selanjutnya berusaha melakukan pencarian. Diperoleh keterangan dari beberapa warga, jika korban berada dirumah VT yang ada di Kunir.
            Pencarian korban kemudian dilakukan di Kunir, disitulah akhirnya korban berhasil ditemukan oleh keluarganya. Selanjutnya korban dibawa pulang kerumahnya, karena curiga, keluarganya kemudian mengintrogasi, hingga akhirnya ia mengaku jika telah diperkosa oleh pelaku.
            Tak menerimakan aksi perkosaan tersebut. Saat itu juga keluarga korban bersama salah salah satu perangkat desa melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Kencong. Karena dianggap TKP-nya ada di Kunir Lumajang, maka petugas Polsek Kencong mengantar korban ke Mapolres Lumajang.
            Sayangnya ketika berkoordinasi dengan Petugas Polres Lumajang, laporan tersebut ditolak oleh petugas. Pasalnya, TKP aksi perkosaan pertama terjadi di Kencong, sehingga korban disarankan melaporkan kejadian itu ke Mapolres Jember.
            “Karna pengakuan korban pertama kali terjadi di rumah kosong yang ada di Kencong Jember, maka kami diasarankan melapor ke Jember.” Ujar seorang laki-laki yang mengaku sebagai salah satu Kasun di desa Kencong.(cw6)