Sa'i, Ketua RW Dianiaya Dua OTD

Lumajang, Memo_Tragis yang dialami Sa’i (54), Ketua RW Dusun Krajan 2, Desa Selok-Awar-awar, Kecamatan Pasirian. Saat tertidur di ruang tamu, dia dibacok oleh dua 0rang Tak Dikenal (OTD). Akibatnya, korban mengalami luka bacokan di sekujur tubuhnya, hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Dr. Soebandi Jember.
pembantaian

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/9), dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. di kursi ruang tamu rumahnya. Informasinya, hampir setiap malam korban selalu tidur di sofa yang ada di ruang tamu rumahnya. Tanpa disadari, korban didatangi dua orang yang tak dikenal dengan membawa senjata tajam jenis celurit.

Waktu itu, kedua pelaku berhasil masuk rumah korban dengan merusak pintu depan rumah,” terangnya. Mendapati korban sedang terlelap tidur di sofa, kedua pelaku tersebut langsung menyabetkan senjata tajamnya ke arah korban berkali-kali.

Korban yang kesakitan, lalu menjerit sambil teriak minta tolong. Takut aksinya kepergok warga, kedua pelaku lalu kabur begitu saja. Sementara itu, istri korban yang mendengar teriakan minta tolong tersebut langsung bangun dan lari mengahampiri korban.

Mengetahui suaminya luka parah, istri korban lalu teriak minta tolong kepada warga. Hanya beberapa menit kemudian, warga sekitar langsung berdatangan untuk memberika pertolongan. Kemudian, salah sartu warga melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa setempat yang dilanjutkan ke Mapolsek Pasirian.

Tersinggung, Kepala Doly Dicacah Celurit

Pihak keluarga korban yang mengetahui kondisi korban sudah kritis, langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum daeran (RSUD) Dr Hariyoto Lumajang. Sementara itu, petugas dari Polsek Pasirian yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan memasang polic line (garis polisi) di depan rumah korban.

Pagi itu, darah segar masih nampak tercecer di ruang tamu tempat korban dianiaya. Minimya saksi, membuat polisi kesulitan untuk mengetahui motif dibalik aksi penganiayaan tersebut.
Salah satu warga mengatakan, jika korban merupakan orang baik yang tidak punya musuh. “Setahu saya, korban tidak punya musuh Pak. Soalnya saya tahu dia orang baik dan ramah kepada warga,” jelasnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Pasirian, Ipda Samsul Hadi yang saat ikut melakukan Olah TKP kepada Memo Timur mengatakan, pihaknya belum tahu persis apa  motif dibalik aksi penganiayaan tersebut.

Selain itu kata dia, tidak adanya saksi sama sekali saat kejadian, membuat pihaknya kesulitan untuk mengetahui motif yang sebenarnya. Dugaan sementara, kasus ini ada unsur dendam karena tidak satupun barang korban yang hilang. “Kalau aksi perampokan kayaknya bukan. Sebab tidak satupun barang korban yang dibawa kabur oleh pelaku,” tegasnya. (tri)